DETEKSI DINI PENYAKIT TUBERCULOSIS DI PONDOK
Pondok Pesantren merupakan tempat dimana banyak santri yang tinggal bersama. Dengan demikian frekuensi kontak antara satu santri dengan yang lain sangat erat sekali. Bila definisi kontak erat adalah kontak dimana frekuensi bertemu sebanyak 20 jam per minggu maka Pondok Pesantren merupakan tempat yang paling berpotensi dalam menularkan penyakit terutama TBC.
Merujuk pada Peraturan Menteri Kesehatan no 67 tahun 2016 tentang penaggulangan TBC, Pondok Pesantren merupakan salah satu sasaran dari penemuan kasus pada tempat kondisi khusus selain LAPAS. kegiatan yang dilakukan dalam penemuan kasus pada tempat kondisi khusus ini adalah skrining TB secara rutin. Skrining dapat dilakukan oleh Santri Husada di Pondok Pesantren dengan cara melakukan wawancara terkait tanda dan gejala penyakit Tuberculosis.
Bukan hanya dengan melakukan kegiatan Deteksi Dini Tuberculosis di Pondok Pesantren, memberikan edukasi tanda gejala serta pencegahan penyakit ini. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk membangun kesadaran bersama terkait pengendalian dan pencegahan Tuberculosis serta mampu mengenali tanda dan gejala TB sedini mungkin.